MENU KITA
BUKU TAMU
TADZKIROH
JADWAL SHALAT
|
Friday, April 14,
2006 Altar Mesir and Arabic
Session Meeting
Hari
itu Ahad, 09 Maret 2006 M bertepatan dengan 11 Rabiul Awal
1426 H. Alumni Pesantren Persis 76 Tarogong (baca: Altar)
Mesir kembali mengadakan silaturahmi rutinannya. Acara kali
ini bertempat di rumah Mutsalats, kediaman akh Risyan MT dkk,
yang hampir bisa diistilahkan sebagai markas besar Altar
Mesir.
Pertemuan kali ini berlangsung kurang lebih selama empat
jam. Dimulai pada pukul 16.00 waktu Kairo, mundur tiga jam
dari perencanaan awal, dan ditutup pada pukul 20.00 waktu
setempat.
Sesuai dengan tentatif yang diagendakan, acara dari awal
hingga akhir berlangsung padat dan meriah. Ba'da shalat
Ashar berjamaah, acara langsung dibuka oleh Agus Solehudin (akrab
dengan sebutan kang Dulzon) sebagai Master of Ceremony. Satu
yang membedakan pertemuan kali ini dengan
pertemuan-pertemuan sebelumnya adalah penggunaan bahasa Arab
sebagai bahasa pengantar, sebagaimana yang telah
dikampanyekan oleh koordinator Altar, Pian Sopian Al-Anshory
dalam Mailing list beberapa hari sebelumnya.
Pertemuan kali ini dimaksudkan untuk menakar dan evaluasi
kegiatan belajar personel Altar pra-imtihan 2006 termin
kedua. Setelah sambutan berbahasa Arab dari koordinator
Altar, acara disambung dengan tausiyah dari Riqi Nurhadian
dan evaluasi belajar personel altar yang dipandu oleh Meza
Hadi Setiawan. Setiap individu harus menyampaikan
masing-masing kondisi dan persiapannya menuju imtihan kali
ini. Tentu saja semuanya disampaikan dengan bahasa Arab.
Pasca acara tersebut, kang Pian selaku koordinator Altar
memberikan instruksinya kepada forum. Instruksi tersebut
berisi tentang follow-up pertemuan sore itu. Dalam
instruksinya, kang Pian menganjurkan kepada setiap angkatan
untuk mengadakan pertemuan-pertemuan lanjutan dalam skup
kecil di mana salah satu kegiatannya adalah dialog berbahasa
arab. Selanjutnya, masih menurut kang Pian, follow-up itu
juga semestinya dihadiri oleh seorang Muraqib (pemantau/pengawas)
untuk memberikan koreksi dalam dialog bahasa arab yang
dilaksanakan.
Selepas break shalat Maghrib, dengan berbahasa Indonesia
acara dilanjutkan kepada sharring masalah ikhtilat.
Kesempatan selama lima belas diberikan kepada saudara Natsir
untuk mempresentasikan temuan terbarunya berkaitan dengan
masalah yang diangkat. Permasalahan Ikhtilat memang wacana
yang sempat mengemuka di tengah-tengah Altar Mesir. Sesi ini
sebenarnya tidak ada dalam tentatif acara yang telah
diagendakan, namun merupakan acara yang bersifat sisipan
saja dan insidentil. Alhamdulillah, kang Natsir mampu
memberikan setetes wawasan baru tentang pembahasan terkait.
Ikan
Balado, tempe goreng dan bihun Sarinah yang disajikan malam
itu mampu menambah kehangatan suasana. Sejenak suasana
menjadi hening disekap kenikmatan yang membelai lidah
masing-masing. Namun sesekali diselingi desisan-desisan
pendek kerena menahan pedas. Hidangan makan malam kala itu
telah membuktikan bahwa, tidak hanya tangan dingin kang
Teguh Hudaya yang lihai memanjakan lidah personel Altar,
namun juga jemari lembut teh Uci, teh Shofy dan teh Ummul
telah memperlihatkan bahwa keahlian mereka sungguh tak bisa
dipandang sebelah mata. Hatur nuhun teteh-teteh..
Satu hal yang patut disayangkan adalah ketidakhadiran hampir
dari separuh personel Altar, terutama mereka yang tinggal di
daerah Muhafadzah (Tafahna, Zagaziq dan sekitarnya). Sedikit
intermezo, ketidakhadiran mereka sempat diasumsikan sebagai
upaya pendirian
Altar Mesir tandingan;D.
Adalah Dali Perdana, salah seorang Altarian asal Bandung.
Setelah petualangannya di tanah air selama kurang lebih satu
bulan setengah, ia kembali menginjakan kakinya di bumi
Kinanah ini beberapa hari sebelum silaturahmi ini digelar,
tepatnya hari Rabu, 05 April 2006. Pada kesempatan ini, Dali
memberikan oleh-oleh berupa beberapa informasi dari tanah
air khususnya dari pesantren tercinta. Satu informasi yang
cukup menjadi kejutan adalah tentang rencana kunjungan
Mudirul 'Am Al-Ustadz Iqbal Santoso ke negeri Piramid ini.
Menurut penuturan Dali, Ustadz Iqbal berencana mengunjungi
anak-anak didiknya ini antara qabla atau ba'da Syawal.
Rencananya, kunjungan pertama ini merupakan salah satu acara
dari rencana umrahnya ke tanah suci Mekah.
Langit Nasr City semakin pekat. Angin di Mutsalats district
bertambah dingin. Cuaca kala itu memang belum begitu stabil.
Pancaroba antara musim dingin ke musim panas membuahkan
kesulitan untuk menebak bagaimana hawa udara hari itu. Satu
demi satu rangkaian acara berlalu dengan tertib. Silaturahmi
malam itu ditutup dengan diiringi doa dan harapan "Semoga
kita diberikan kekuatan dan ke-Istiqamahan dalam meraih
predikat Najah yang kita cita-citakan".
Sampai jumpa ba'da Imtihan dan tetap semangat. (cheed.dok)
Tuesday, December
06, 2005 Altar
Mesir dan Surat "Cinta"
Silaturahmi dan kekeluargaan yang menjadi semangat Altar
Mesir kembali dibuktikan. Selasa, 22 November 2005 bertempat
di rumah Mutsalas, kediaman Risyan MT dkk, diselenggarakan
silaturahmi rutinan. Acara ini diadakan mengingat waktu
imtihan akademis yang tinggal beberapa minggu lagi datang,
sekaligus sebagai sambutan atas kedatangan kembali dua
anggota Altar mesir dari Indonesia, yaitu saudara Parman dan
Aden.
Acara dimulai pada pukul 14.00 waktu Kairo. Terlambat 60
menit dari waktu yang direncanakan sebelumnya. Hawa Kairo
kala itu sudah mulai memasuki musim dingin. Hadir juga dalam
kesempatan tersebut anggota Altar Mesir yang diamanahi Temus
haji musim ini. Mereka diantaranya adalah saudara Idul Haqqi,
Deni Mardiana dan Dadang SB.
Ada beberapa agenda dalam pertemuan kali ini, antara lain
sharring persiapan Imtihan, Tahniah untuk para calon Haji
dan Temus, Pembacaan surat "cinta" (dibawa oleh Parman) dari
perwakilan orang tua anggota Altar Mesir, serta tak
ketinggalan acara ramah tamah.
Agenda pertama sempat dijeda dengan shalat Ashar berjama'ah.
Penyampaian unek-unek, pengalaman, keluhan dan motivasi
dalam menghadapi ataupun menjalani imtihan disampaikan
secara bergiliran dan berurutan sesuai angkatan yang hadir
sore itu, dimulai dari angkatan 2000 sebagai angkatan paling
tua lalu ditutup oleh angkatan bontot; 2004.
Ucapan Tahniah untuk para Temus diapresiasikan secara
tersirat sore itu tanpa pengalokasian waktu secara khusus.
Beranjak pada acara selanjutnya, yaitu pembacaan surat "cinta"
dari perwakilan orang tua anggota Altar Mesir. Surat ini
datang dari orangtua Altar Mesir yang berada di Garut.
Sebagai informasi, para orangtua Altar Mesir yang berada di
Garut berinisiatif membentuk ikatan silaturahmi antar sesama
orang tua Altar Mesir Garut. Selanjutnya, surat cinta
berbahasa sunda ini dibacakan oleh saudara Rashid Satari
dari awal hingga akhir surat, yang didengarkan oleh seluruh
hadirin sore itu dengan penuh khidmat dan diselingi tawa
ringan ketika ada ungkapan menarik dari surat tersebut.
Berkenaan dengan pembacaan surat ini, ada satu hal yang agak
disayangkan yaitu ketidakhadiran saudara Parman.
Ketidakhadiran ini terjadi karena Parman yang telah hadir
beberapa jam sebelum acara dimulai, terjadi karena faktor
kemanusiaan. Parman berangkat ke Qattameya mengantarkan
tamunya yang sakit.
Tak terasa, adzan Maghrib berkumandang. Shalat Maghrib
berjama`ah digelar dengan dipimpin oleh Udo Yamin. Acara
selanjutnya adalah ramah tamah, yang mana selalu
diterjemahkan sebagai acara makan-makan bersama. Ada menu
menarik. Bakso. Kehadiran mie bakso made in Hendar dkk ini
turut menghangatkan penghujung silaturahmi malam itu. Sampai
jumpa di pertemuan Altar Mesir selanjutnya, dengan menu yang
lebih seru, tentu! (cheed.dok)
Tuesday, November
08, 2005 Open House ALTAR Mesir
Takbir menggema di seantero Kairo shubuh itu. Syahdunya
ibadah selama satu bulan Ramadhan telah ditutup dengan
tibanya hari raya Idul Fitri 1426 H. Menyambut kehadiran
hari yang sangat dinanti ini, Altar Mesir punya satu agenda
besar yang merupakan perdana di Kairo, yaitu acara
silaturahmi dalam rangka Idul Fitri yang dalam terminologi
masyarakat tanah air kita masyhur dengan istilah Halal Bi
Halal.
Bertempat di sekretariat Pelajar Islam Indonesia (PII)
Wilayah Mesir yang juga kediaman kang Rashid Satari tanggal
05 September 2005 M, bertepatan dengan 02 Syawal 1426 H,
Altar Mesir mengadakan hajat besar yaitu Open House Altar
Mesir untuk pertama kalinya. Acara ini dibuka pada pukul
15.45, agak terlambat dari waktu yang telah direncanakan
semula karena beberapa kendala teknis. Dua sambutan dari
Asep Sopian selaku ketua panitia dan Pian Sopian sebagai
koordinator Altar Mesir mewarnai pembukaan acara ini. Ada
yang unik dalam acara yang satu ini, yaitu kemeriahannya(!)
Acara ini dimeriahkan dengan beragam sajian hidangan karya
setiap angkatan dalam tubuh Altar Mesir. Dimulai dari sirup
coctail (2000), bakso tahu goreng (batagor) (2001), mie
bakso (2002), lontong kari ayam (2003) sampai mie ayam
(2004).
Open House yang berlangsung hingga malam hari pukul 21.00
ini diisi dengan berbagai macam acara. Karena telah
mengalami keterlambatan, ada beberapa perubahan dalam
tentatif acaranya. Sebagai pembukaan, acara dimulai dengan
mencicipi lontong kari ayam karya angkatan 2003 yang
dikomandoi Agus TR, lalu langsung disambut dengan ceramah
yang pada kali ini bertindak sebagai pembicara adalah Ust.
Taesir Al Azhar, Lc. suami dari teh Umi Kulsum (alumni
2000). Acara Open House ini dihadiri oleh hampir sebagian
besar personel Altar Mesir dari tiap angkatan, yang mana
hingga saat ini jumlah keseluruhannya mencapai jumlah 43
orang.
Selain yang disebutkan di atas, acara yang dipanitiai oleh
angkatan 2004 dengan ketua pelaksana Asep Sopian akrab
disapa âOgayâ ini juga diisi dengan sharing kesan dan pesan
dari tiap angkatan yang diwakili oleh koordinator angkatan
masing-masing. Setiap koordinator ini yang kemudian
menyampaikan segala macam perkembangan dan keadaan
kawan-kawan seangkatannya. Tak ketinggalan foto-foto dan
shooting gambar dilakukan selama acara berlangsung dari
sejak persiapan hingga penghujung acara. Atsmosfer acara
sempat âmemanasâ dengan terangkatnya kontroversi pembicaraan
di mailing list Altar Mesir, yaitu persoalan ikhtilat yang
menurut beberapa pandangan tengah terjadi di tengah-tengah
Altar Mesir. Namun kedewasaan personel Altar Mesir mampu
mendinginkan kembali suasana, sehingga kehangatan yang
terbangun diantara sesama Altar-ian ini tetap bisa
dipertahankan. Ini seiring dengan visi misi Altar Mesir yang
senantiasa didengungkan sebagai ikatan silaturahmi dan
kekeluargaan, itu saja.
Penutupan acara diisi dengan pengambilan foto tiap angkatan
kemudian dilanjutkan dengan pengambilan foto secara
keseluruhan. Salam-salaman dalam rangka Idul Fitri dan
saling memaafkan dari hati ke hati turut mewarnai acara ini
dari awal hingga penutupan acara ini.
Taqabalallâhu minnâ waminkum wa kullu `amm wa antum bikhair.
Mohon maaf lahir batin. BraVo AlTar Mesir. (cheed.dok)
Thursday, September
15, 2005 ALTAR Mesir Road To Azhar Park
15 September 2005. Hari beranjak sore waktu itu. Musim panas
tengah pamit mundur, namun musim dingin pun masih malu-malu
untuk berhembus. Saat itu lebih tepat diistilahkan dengan
musim gugur atau boleh juga dengan musim pancaroba.
Alumni Tarogong (baca:Altar) Mesir mengadakan silaturahmi
rutinan di Hadiqah Al-Azhar. Silaturahmi rutinan kali ini
adalah dalam rangka evaluasi pasca ujian term II tahun
ajaran 2004-2005 di Universitas Al-Azhar. Acara seperti ini
telah menjadi agenda temporer bagi Altar. Acara yang
biasanya selalu diadakan di kediaman salah satu anggota
Altar ini, untuk kali ini mengambil lokasi di sebuah taman
indah di samping univeritas tertua di dunia, Al-Azhar.
Langkah ini diambil dengan pertimbangan mengemas evaluasi
plus dengan refreshing bersama di alam terbuka.
Seluruh elemen dari Altar Mesir mengikuti acara ini secara
pro-aktif. Hampir setiap personel dari tiap angkatan Altar
Mesir hadir pada acara ini. Acara ini secara langsung
dinahkodai oleh koordinator Altar yang baru saja terpilih,
yaitu saudara Pian Sopian Anshori Segar Mewangi Sepanjang
Hari.
Setelah memasuki kawasan Azhar Park, para peserta acara
langsung melakukan jalan-jalan sore bersama mengitari
kawasan taman. Kebetulan, rata-rata ini adalah kali pertama
kunjungan para peserta ke kawasan Azhar Park. Acara secara
semi-formal baru dimulai setelah rombongan memperoleh tempat
yang cocok, sebuah hamparan rumput yang agak lapang. Waktu
menunjukan pukul 17.30 saat itu. Sebelumnya rombongan
melakukan shalat Ashar berjamaah terlebih dahulu.
Formasi duduk melingkar pun dibentuk. Acara dimulai dengan
menikmati hidangan bersama, disusul dengan shalat maghrib
berjamaah. Baâda maghrib, sambutan disampaikan oleh Pian
selaku koordinator Altar. Seperti pada acara-acara
sebelumnya, komposisi acara diisi dengan evaluasi belajar
selama satu semester ke belakang, sambil disisipi unsur
curhat berkaitan dengan evaluasi belajar tadi berkaitan
dengan natijah imtihan yang diperoleh. Agenda pembicaraan
lainnya adalah obrolan santai seputar ke-Altar-an. Obrolan
ini bermuatan segala permasalahan yang menyangkut kondisi
dan perkembangan Altar Mesir baik secara internal maupun
eksternal, khususnya hubungannya dengan pesantren Persis
tarogong Garut di tanah air sana.
Keseluruhan acara berakhir pukul 21.00 WK. Cuaca yang agak
tak bersahabat malam itu cukup membuat jemari para peserta
acara menggigil kedinginan. Ba`da doa bersama, rombongan
beranjak pulang. Menyongsong satu semester ke depan dengan
berbekal semangat kebersamaan.
See You di pertemuan selanjutnya enam bulan mendatang. (cheed.dok)
Sunday, 3 Des 2006
Serah Jabatan Koordinator
Bismillah...
Sebulan sebelum ujian termin pertama dilaksanakan, kami
melaksanakan rutinitas kumpul ini, seperti biasa acara rutin
anak altar ini bertujuan untuk saling mengingatkan tujuan
kita datang ke Mesir dan saling memotipasi diantara kami
dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian.
Tapi, tidak hanya itu tujuan kita berkumpul untuk kali ini.
'Murak' oleh-oleh dari temans yang baru saja datang mudik
dari Indonesia dan pemilihan koordinator altar-Mesir pun
menjadi agenda dalam kumpul kami saat ini.
Sodara Rashid satari dan Heri Efendi sengaja dijadikan
undangan istimewa, karena mereka berdua merupakan diantara
teman-teman altar yang baru saja pulang mudik dari
Indonesia.
Sebelum acara dimulai karena anggota belum hadir semua, maka
acara pertama diawali dengan ramah tamah, sambil menunggu
anggota yang lain datang kami menikmati mie baso Riyan
production, yang mana ramah tamah kali ini diseponsori
sepenuhnya oleh sodara Ari BS, sebagai bentuk kongkrit 'syukur
bini'mah' atas beasiswa yang baru dia dapatkan dari -bait
zakat, al-kuwait-
Kemudian barulah setelah anggota datang semua (anggota yang
hadir) dimulai acara selanjutnya.
Seperti biasa, acara kami di moderatori oleh sekertaris
altar-mesir, yaitu sodara Agus sholehudin. Dan di pandu
langsung oleh koordinator, Pian Sopian.
Setelah ceremonial pembukaan dilaksanakan, acarapun dimulai
dengan evaluasi anggota satu semester kebelakang dan
'tawashau' untuk perkembangan dan kemajuan intelektual serta
spiritual anggota altar-mesir.
Acara seperti ini terkadang terkesan monoton, tapi diakui
ataupun tidak? di sadari ataupun tidak disadari? acara
seperti ini memberikan pencerhan bagi setiap individu
anggota altar.
Acara berikutnya dilanjutkan dengan 'murak oleh-oleh' dari
Rashid satari dan Heri Efendi, yang baru saja datang mudik
dari tanah air.
Dari mereka inilah kami dibawakan oleh-olah yang sangat
berharga berupa cerita tentang perkembangan indonesia
sekarang dan keadaan pesantren saat ini.
Berita yang mereka
bawa cukup inofatif dan dokumentatif, diantara kami anak
altar yang belum punya kesempatan untuk mudik banyak
mengatakan.."wah maenya...?" "oh....jadi ghitu nya!?"
Apalagi ketika Rashid satari menjelaskan bagaimana kondisi
persantren kita saat ini, banyak kemajuan dan kemundurun
yang dialami pesantren PPI 76.Dan setelah sodara Rashid
memaparkan bagaimana "kemundurun" yang dialami oleh
pesantren kita, wal khusus untuk lingkungan asrama beiau
menyimpulkan "kmeunduran" ini merupakan titik tolak untuk
menuju perkembangan dan perbaikan pesantren dimasa yang akan
datang.
Setelah acara evaluasi serta motipasi anak altar dalam
menghadapin ujian, dan pemaparan oleh-oeh dari teman-teman
yang baru datang mudik dari Indonesia, acara dilanjutkan
dengan pemilihan koordinator baru untuk Atar-Mesir.
Akhirnya...setelah menjalani proses yang cukup alot,
resmilah sodara Pian Sopian lengser dari jabatan sebagai
koordinator altar-mesir, dan naiklah koordinator baru sodara
Irfan Fatina yang mengkoordinir ukhuwah anak-anak altar
yang ada di Mesir.
|